Sunday, 2024-11-24, 9:45 AM
Welcome, Guest
Main » 2010 » June » 8 » Lab Virtual dengan simulasi asyik dari PHET
8:06 PM
Lab Virtual dengan simulasi asyik dari PHET
Pembelajaran fisika yang holistik menuntut aktivitas-aktivitas kelas berpusat pada siswa, bermakna, dan otentik. Pembelajaran holistik menggunakan pengetahuan awal, pengalaman, dan minat siswa dalam pembelajaran serta mendukung pengkonstruksian pengetahuan secara aktif. Pembelajaran holistik juga menyediakan makna dan tujuan belajar serta melibatkan para siswa dalam interaksi sosial untuk mengembangkan pengetahuan. Oleh karena itu, tidak bisa tidak, pembelajaran fisika tetap harus melibatkan penggunaan laboratorium fisika untuk mendukung proses pembelajaran yang berlangsung agar merupakan pembelajaran yang unggul.

Penyempurnaan kurikulum sekarang, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ditujukan untuk mengembangkan sikap ilmiah, kemampuan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, keterampilan, kemandirian dan kreatifitas. Model pembelajaran fisika yang dapat mendukung kecakapan-kecakapan di atas merupakan pembelajaran yang banyak menekankan pada kegiatan laboratorium fisika. Namun, berdasarkan penelitian ditemukan bahwa kegiatan pembelajaran fisika yang berbasis laboratorium fisika tidak dilaksanakan secara ekstensif. Ini dikarenakan hanya sedikit guru di sekolah menengah yang kompeten dalam menggunakan laboratorium secara efektif. Hambatan-hambatan yang menjadi kendala bagi guru dalam melakukan kegiatan laboratorium fisika diantaranya ialah sarana laboratorium, pengelolaan laboratorium, serta alat-alat dan bahan praktikum.

Berdasarkan permasalahan yang sudah diungkapkan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa pembelajaran fisika yang unggul dapat dicapai dengan melakukan pembelajaran fisika berbasis laboratorium. Mengingat pemanfaatan laboratorium yang masih minimal dan hambatan-hambatan kegiatan laboratorium, maka untuk mencapai tujuan pembelajaran fisika yang unggul perlu dilakukan upaya pembelajaran lain yang dapat mengganti peran laboratorium yang sudah ada.

Diera teknologi saat ini dah ga jaman lagi bagi guru IPA umumnya dan guru Fisika khususnya untuk tidak melaksanakan praktikum di laboratorium dengan alasan klasik tidak tersedianya fasilitas sarana-prasana laboratorium IPA. Physics Education Technology atau PhET merupakan sebuah solusi yang tanggap jaman terhadap perkembangan teknologi pembelajaran. PhET dikembangkan oleh Universitas Colorado di Boulder Amerika (University of Colorado at Boulder) dalam rangka menyediakan simulasi pengajaran dan pembelajaran MIPA berbasis laboratorium maya (virtual laboratory) yang memudahkan guru dan siswa dalam pembelajaran. Sebenarnya saya dah lama banget pengin ngeshare tentang PhET nah baru sekarang kesampian, bagi sobat-sobat yang dah familiar dengan PhET boleh kok dilewati aja postingan ini hehe...

Simulasi interaktif PhET sangat menarik sekali karena sangat asyik, mudah, dan menyenangkan sekali. Selain online langsung, Simulasi interaktif PhET juga dapat digunakan secara offline di kelas atau dirumah. Simulasi ini ditulis dalam Java dan Flash dan dapat dijalankan dengan menggunakan web browser baku selama plug-in Flash dan Java sudah terpasang (bingung karena ga punya softwarenya ?? ga perlu bingung karena di PhET sendiri menyediakan download paket simulasi + Java + flash). Dengan kata lain, simulasi-simulasi interaktif PhET merupakan simulasi yang ramah pengguna (user friendly) dan GRATIS di download untuk kepentingan pengajaran di kelas atau dapat digunakan untuk kepentingan belajar individu. Pokoknya para sahabat guru MIPA, terlebih guru Fisika pecinta ICT harus memilikinya!!

Simulasi-simulasi interaktif PhET merupakan gambar bergerak (animasi), interaktif dan dibuat seperti layaknya permainan dimana siswa dapat belajar dengan melakukan eksplorasi. Simulasi-simulasi tersebut menekankan korespondensi antara fenomena nyata dan simulasi komputer kemudian menyajikannya dalam model-model konseptual fisis yang mudah dimengerti oleh para siswa.

Simulasi yang disediakan PhET sangat interaktif mengajak siswa untuk belajar dengan cara mengeksplorasi secara langsung. Simulasi PhET ini terdiri dari objek-objek yang abstrak atau tidak terlihat mata di dunia nyata, seperti atom, elektron, foton, dan medan listrik. Siswa dapat melakukan interaksi melalui gambar dan kontrol-kontrol intuitif yang di dalamnya memuat klik dan seret (click and drag), saklar geser dan tombol-tombol atau memasukkan suatu data. Kemudian saat itu juga akibat dari interaksi yang dilakukan akan segera terlihat. Dengan animasi yang disajikan para siswa dapat menyelidiki sebab dan akibat pada fenomena yang disajikan.

Untuk eksplorasi kuantitatif seperti eksperimen di laboratorium nyata, simulasi interaktif PhET memiliki instrumen-instrumen pengukuran seperti penggaris, stop watch, voltmeter, dan termometer. Guru dan siswa tinggal memakainya untuk mengukur suatu besaran. Hebat bukan? Kita benar-benar seperti memiliki laboratorium IPA sendiri meski yang kita miliki hanyalah laboratorium virtual.

Catatan nih :
Seluruh simulasi yang ada di PhET sudah di test penggunaannya dan keefektifannya dalam pendidikan (http://www.phet.colorado.edu/new/about/index.php). Tes yang telah dilakukan meliputi wawancara terhadap siswa, penggunaan simulasi dalam variasi setting, termasuk guru (dosen), kelompok kerja, pekerjaan rumah dan kerja-kerja laboratoirum.

Finkelstein, dkk. (2004) telah melakukan pengujian efek simulasi komputer sebagai pengganti laboratorium nyata dalam pembelajaran fisika di kelas. Simulasi yang digunakan adalah simulasi arus listrik DC dan dibandingkan dengan menggunakan peralatan laboratorium nyata. Mahasiswa dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu kelompok yang menggunakan simulasi komputer, kelompok yang menggunakan laboratorium nyata dan kelompok yang sama sekali tidak menggunakan laboratorium. Hasilnya ternyata menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan simulasi komputer memiliki pemahaman yang paling unggul secara konseptual dan dapat menerangkan bagaimana sirkuit listrik yang sebenarnya bekerja.

Pada tahun berikutnya, Finkelstein, dkk. Melanjutkan penelitian serupa dengan perlakuan kelompok yang berbeda. Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok , yaitu mahasiswa yang menggunakan simulasi PhET dan mahasiswa yang menggunakan peralatan laboratorium nyata. Hasilnya ternyata menunjukkan bahwa efek belajar dengan simulasi PhET tetap memberikan hasil yang menakjubkan (Finkelstein, 2005). Hasil penelitian ini masih diperkuat oleh Keller (2005)

Hasil penelitian Perkins, dkk. (2006) juga menunjukkan bahwa simulasi-simulasi dalam PhET sangat bermanfaat dalam pembelajaran fisika di kelas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 62% responden menyatakan sangat bermanfaat dalam pembelajaran di kelas dan 22% responden menyatakan bermanfaat.

Gimana??? sudah tidak sabar lagi ingin mencobanyakan!!
Silahkan klik disini untuk simulasi Online atau silahkan
klik disini untuk simulasi Offline. Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi situs resmi PhET.

Berikut screenshotnya:



Daftar Simulasi yang ada:
1. Physics (Fisika)
2. Biology (Biologi)
3. Chemistry (Kimia)
4. Earth Science (Ilmu Pengetahuan tentang Bumi)
5. Math (Matematika)

Di samping itu ada juga fitur "Teacher Idea and Activities” untuk membantu guru dan siswa melakukan kegiatan sesuai kategori yang ada.

MGMP Fisika sebagai salah satu wadah bagi guru fisika untuk berkomunikasi dan berbagi ilmu, dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan lab virtual ini , misalnya dengan melaksanakan sebuah pelatihan intensif tentang lab virtual dari PHET dengan indikator keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan tersebut misalnya :
  1. Guru sadar akan pentingnya mengajak siswa untuk melakukan pembuktikan konsep-konsep fisika yang dipelajari
  2. Guru dapat memilih jenis kegiatan untuk mendukung pembelajaran fisika di kelas, yaitu demonstrasi, praktikum atau tugas mandiri terkait dengan konsep yang dipelajari dengan tujuan untuk memperdalam konsep tersebut
  3. Guru dapat menyusun desain pembelajaran berdasarkan simulasi fisika dalam PhET
  4. Guru dapat menggunakan simulasi fisika PhET untuk menunjang kegiatan pembelajaran fisika di kelas sehingga pembelajaran fisika menjadi jauh lebih menarik sebab para siswa harus terlibat aktif dengan software simulasi yang ada
  5. Guru tidak lagi merasa terbatasi fasilitas laboratoriumnya untuk menunjang pembelajaran fisika sebab dapat digantikan oleh simulasi PhET
Bagaimana MGMP Fisika??!!


Disarikan dari Neny Else dan Rachmad Resmiyanto.
Category: Review Situs | Views: 2403 | Added by: mgmpfis | Rating: 0.0/0
Total comments: 4
4 Vicky DWi Putra  
0
Laboratorium yang dapat membantu anda untuk mengenal lebih jauh tentang Fisika, bisa dilihat disini :

http://fisika.lab.gunadarma.ac.id/

3 Jesus  
0
Religious vocation is stinohmeg very mysterious, because nobody really knows it for sure. As you mentioned above, of course there are signs that one could see and consider whether one is being called.There are cases where one has vocation towards priesthood/religious life but s/he can't answer it due to some circumstances, such as emotional baggage/problems.Recently, I heard that the church discourages/bans people with same-sex attraction entering seminary although I still have to find out whether it's only in the US.I know people who have the calling, but the parents don't allow them to enter seminaries/religious orders. I also know people whom I suspect have the vocation but they got married too early in life, thus, they have syndrome #1; spend more time in church than at home.By the way, I enjoy reading your ToB series. Keep up the good work.

2 neny else  
0
mantab bos!! setujuuuu....

1 i ketut samudra  
0
Non Neny, ide panjenengan memang brilyan. Memajukan teman-teman fisika seandai mendorong truk mogok beban berton-ton. Menurut konsep Dinamika rotasi mestinya gesekan lantai di minimais shg truk tadi secara perlahan bisa maju. Sopir truk di berganing. Artinya teman-teman secara terus menerus diajari sampai tuntas tas di follow up, dan kep-sek nya ditembusi via dinas. Pasti ceer

Name *:
Email *:
Code *: